Andi Bukan Nama Sebenarnya, Putra Bungsu dari enam (enam) bersaudara, empat laki-laki dan dua orang perempuan. dari pasangan Ibu Subaidah dan Ayah Ahmad Basri , dia lahir tepat tanggal 16 Januari 1987 Didusun III Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin dari pasangan keluarga petani yang hidup dipingiran Sungai terpanjang di Provinsi Sumatera Selatan yaitu Sungai Musi.
Meskipun kehidupannya sangatlah sederhana namun kebahagian masa kecil itu sangatlah sulit terlupakan, yang lebih membahagiakannya lagi selain mendapat perhatian khusus dari kedua orang tuanya karena dia anak bungsu, saudara-saudaranyapun sangat menyayanginya. Suka duka sebagai anak seoarang petani tentu sudah menjadi makanan sehari -hari, ibunya bekerja sebagai petani sedangkan ayahnya sebagai seorang nelayan, tidak jarang demi mencari sesuap nasi keluarga ini harus meninggalkan rumah dan bermalam di sebuah gubuk seadanya ditengah sawah apa bila datang musim menanam Padi, tidak jarang pulah apa bila musim berganti menjadi musim kemarau armadi harus ikut bermalam di gubuk di kebun dalam hutan belantara ikut orang tuanya menyadap pohon karet Milik tuan takur kalau istilah kerenya.
Meskipun demikian anak yang sering disapa dengan pangilan Sehari-hari Andi merasa sangat bahagia karena orang-orang disekelilingnya selalu menyayanginya. Menurut cerita oarang tuanya sewaktu adi berumur Empat tahun pernah hampir tewas karena tenggelam di Sungai sewaktu mandi bersama ayahnya disungai musi, jasad Andi sempat hilang selama dua Jam hanyut terbawa arus sungai yang deras, namun karena ke ajaiban Tuhan jasad An
Andi sewaktu kecil