Hello guys begini saya mau berbagi pengalaman, dulu tersirat di benak Kapan saya bisa rasakan yang namanya naik kapal terbang, gimana lihat Kota Jakarta yang super metropolitan, gimana bentuk tugu Monas Jakarta yang menjadi ikon Ibu kota Jakarta.
Yok simak cerita saya...
Cekidot.
Tepatnya 15 April 2017, saya dapat kali pertama merasakan gimana yang namanya naik kapal terbang, engak tanggung-tanggung langsung terbang bersama Garuda Indonesia Boeing GA 105 tujuan Jakarta.
Setelah melewati pemeriksaan superketat di bandara internasional Sultan Mahmud Badarudin II Palembang akhirnya para penumpang langsung menuju pesawat dan duduk di kursi masing-masing. Awalnya cemas dan gelisah karena kata orang selama di udara akan banyak gangguan dan lain sebagainya sehingga kita dibuat cemas dan takut, namun setelah memasang sabuk pengaman sembari mendengarkan instruksi dari pramugari Tetang pintu darurat serta alat penimbul jika terjadi kecelakaan saya menyetel tv mini yang ada di hadapan kursi masing-masing penumpang.
Sembari mendengarkan musik yang di bawakan oleh Ari Lasso pesawat mulai delay menuju Jakarta awalnya saya rasakan sendiri ketika pesawat baru terbang ada semacam perasaan mual takut dan lain-lain namun setelah posisi pesawat sudah mendatar kecemasan itu hilang bahkan tidak seperti apa yang di katakan orang. Sembari menyantap snak gratis yang disuguhkan oleh pramugari bersama segelas susu, Kurang lebih 45 menit instruksi kedua menyatakan bahwa pesawat akan segera mendarat di bandara internasional Halim Perdanakusuma Jakarta, rasa cemas datang lagi ketika pesawat menuju landasan. Saya merasa seakan kita jatuh dari ketinggian namun hanya beberapa saat kemudian kembali normal setelah pesawat mendarat dengan selamat.
Akhirnya sayapun tiba dan kali pertama menginjakkan kaki di bandara internasional Halim Perdanakusuma Jakarta.
Itulah sepenggal cerita naik pesawat, disini dapat kita petik hikmahnya bahwa setiap orang-orang itu meliki Kisa dan perasaan berbeda, apa yang di ceritakan orang tidak mungkin sama dengan apa yang kita rasakan.
No comments:
Post a Comment