28 November 2017

Sejuta Hiburan Di Pasar Baba Boentjit, Mulai Dari Artis Terkenal Hingga Kuliner

Pasar Baba Boentjit ternyata tidak hanya menampilkan keunikan rumah yang beusia ratusan tahun. Para pengunjung juga di suguhi beragam hiburan, mulai dari. Artis terkenal, merdunya lantunan band Akustik, drama kolosal Hantu Banyu karya mahasiswa STISOPOL Candradimuka jurusan Ilmu Komunikasi selain bikin lucu juga menegangkan. Satu lagi yang menarik di pasar Baba Boentjit dalam ajang  Genpi Sumsel 2017, acara tersebut menyuguhkan aneka ragam jajanan kuliner khas palembang seperti pempek dan mie celor serta demo masakan khas Pindang Patin dan Udang Satang dari koki yang terkenal yang bikin perut pengunjung langsung keroncongan tercium aroma maskan gulai khas palembang tersebut.

Artis Terkemuka Dinda Kirana S. (Artis dan Pemain Sinetron Kepompong)Salah Satu Bintang Tamu Pasar Baba Boentjit di Genpisumsel
Nikmatnya Copy capucino yang bikin ketagihan kuliner Pasar Baba Boentjit
Kuliner Khas Palembang pempek dan mie celor.
Demo masak Pindang Patin dan Udang Satang yang bikin perut keroncongan.
Drama Kolosal Hantu Banyu 
karya Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang.

Rumah Ong Baba Boentjit, Rumah Tua Sejuta Galery

Berikut Merupakan Galery Yang Tersimpan Di Rumah Ong Baba Boentjit

Salah satu patung Dewa
Pintu kamar berukiran Naga 
Tempat Ibadah
Dinding depan yang berukiran ke Emasan dan sepasang Tanduk Rusa Sumatera menjadi koleksi unik di ruang tamu.
Perahu yang dulu sering di gunakan sebagai transportasi
Mesin Jahit yang kini masih utuh
Perpaduan seni tiongkok dan Sumatera yang siap memanjakan mata pengunjung 
Tulisan Cina

Evi : Menjadi Pengrajin Nipa Dari Keturunan

Keahlian Seni Kreatif membuat bakul dan Ancak yang terbuat dari Lidi Daun Nipa ternyata keahklian yang sudah menjadi turun menurun bagi masyarakat Pinggiran Sungai Musi tepatnya Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang . Hal ini terbukti saat pem blogger mengunjungi Pasar Baba Boentjit di Genpisumsel 2017 berbincang dengan seoarang Ibu beranak tiga yang kerap disapa Mbak Evi.
   Embak Evi menceritakan bahwa dirinya sudah menguasai keakhlian menganyam bakul dan membuat ancak ini saat dirinya masih beruasia 8 tahun, keahklian tersebut ia dapatkan karena kedua  orang tuanya juga pengrajin Nipa, karena diwarisi keahlian tersebut hingga dirinya menjadi ibu rumah tangga dengan berkepala tiga skill yang ia miliki terus ia kembangkan guna menambah penghasilan suaminya untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
  " kami dapat bahan ini dari masyarakat kabupaten Banyuasin khusus Daerah Sungsang, kami beli dengan harga Rp 4000 per ikat, dalam satu ikat itu dapat 2 atau 3 buah bakul kalau di buat bakul, perbakul kami jual Rp 3800 hingga Rp 5000 di agen yang biasa ngepul untuk ngisi pabrik tahu." ujar Mbak Evi saat di bincangi.

Pemblogger Membincangi Mbak Evi (Gendong Anak). Dalam acara Genpisumsel
Hasil Usaha kreatif Mbak Evi saat pameran Pasar Bababoentjit di Genpi Sumsel
Hasil usaha masyarakat menjadi dekorasi dan pameran Genpi Sumsel di pasar Bababoentjit

Kerajinan Bakul dan Ancak Seni Kreatif Masyarakat Palembang

Masyarakat kota palembang khususnya yang hidup di daerah pinggiran Sungai Musi seperti kelurahan 3-4 Ulu kecamatan Seberang Ulu I palembang memiliki ragam usaha kreatif tradisional yang terbuat dari bahan Nipa. Seperti yang ditekuni oleh Ibu Ilud, beliau sudah puluhan tahun melakoni usaha kreatif seperti membuat Bakul dan Ancak yang terbuat dari lidi Nipa ini, saking mahirnya dirinya mampu menyelesaikan 1 bakul dalam waktu 30 Detik dalam satu hari dirinya bisa membuat 10-15 Bakul maupun Ancak yang biasa ia jual ke agen Rp 3800 hingga Rp 5000 per buah, Seni kreatif ini juga menjadi penghias pasar Baba Boentjit di ajang Genpisumsel 2017.

Ilud pengrajin Bakul. Mampu membuat bakul dalam 30 Detik.
Pameran Ancak dalam acara  Pasar Baba Boentjit  di Genpi Sumsel
Proses Pembuatan Ancak Dan Bakul yang terbuat dari Lidi Daun Nipa.

Rumah Tertua Hingga 300 Tahun Di Palembang

Rumah ong Baba Boenjtit merupakan satu-satunya rumah tertua yang berada di kota palembang, saking tuanya rumah yang belokasi di Kelurahan 3-4 Ulu kecamatan Seberang Ulu I Palembang  usianya hingga mencapai 300 tahun. Dalam ajang Genpisumsel yang bertema pasar Baba Boentjit pengunjung dapat melihat struktur rumah yang hingga kini masih berdiri kokoh, barang-barang antik seperti patung, pedupa ibadah dan foto-foto bersejarah.

Rumah Bababa Boentjit Rumah tertua di palembang.
Meski usianya sudah mencapai 300 tahun rumah ong Baba Boentjit masih tetap berdiri kokoh.
Patung Dewa dan Kitab yang tersimpan Rapi di rumah ong Baba Boentjit.
Photo Ong Baba Boentjit anak keturunan ke delapan.

Entri yang Diunggulkan

Hikma Yudisium Daring (Online) Menjadi Kebanggan Orangtua

Akibat Covid-19 atau yang sering kita sebut Corona membuat sebagain orang merasa kecewa, karena Gordon yang menjadi kebanggaan seharusnya di...