27 October 2019

Jika Kita Mau Berbenah, Wisata Putra Jaya Negeri Malaysia Ada Di Benteng Kuto Besar


Pada acara Ngoceh genpisumsel yang digelar di Aula rapat gedung Telkomsel, jalan Veteran Palembang Kota Palembang Sumatera Selatan membahas tentang Peran Media Sosial untuk Pariwisata.
 Ngobrol Receh Berfaedah (ngoce) ini di hadiri PLT  Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal., SP., M.Sc, Sumarni Bayu Anita. S.sos. MA Ketua Genpi Sumsel dan Sisilia Sahara serta di ikuti oleh puluhan mahasiswa STISIPOL CANDRADIMUKA Palembang.



   Dalam acara tersebut banyak usulan maupun permintaan dari para peserta Ngoce diataranya agar diadakannya Galery Fhoto maupun pameran lukisan wisata-wisata daerah se-sumsel, dan adanya pasar kuliner khas Sumsel di kota Palembang sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan asing maupun lokal untuk datang berkunjung ke wisata-wisata tersebut.
 Namun sayang dari sekian banyak pembahasan tentang Pariwisata yang ada di Sumsel pada acara Ngoceh tersebut tidak ada satupun yang menyinggung soal pembenahan Beteng Kuto Besar (BKB), seharusnya sebelum membahas objek wisata di belahan daerah Sumsel pemerintah terlebih dahulu benahi ojek wisata Sumsel yang ada yaitu BKB. Selain berada di pusat kota BKB ini dengan sendirinya sudah menjadi tujuan wisata alami para wisatawan luar dan dalam sumsel yang kebetulan melintas atau pun sengaja liburan menikmati pemandangan sungai Musi serta indahnya manara jembatan Ampera, jika di kelolah dengan rapi kawasan tersebut bisa-bisa mengalahkan kesohoran Wisata Putrajaya milik negara Malaysia. 


BKB adalah icon objek wisata Sumatera Selatan khususnya kota Palembang, potensi wisata BKB  tidak kalah hebat dibandingkan Putra Jaya Negeri Malaysia. Seharusnya objek wisata  yang pertamakali harus di benahi pemerintah khususnya dinas pariwisata Sumatera Selatan itu BKB. Mulai dari penertiban parkir, menjaga kebersihan sampai dengan penertiban pedagang kaki lima yang semerautan di sekitaran Jembatan Ampera agar di tempatkan di tempat khusus seperti di Putra Jaya sehingga lingkungan tersebut asri nyaman bagi pengunjung baik yang mau santai maupun yang mau Selvi-selvi bagi kaum remaja.
   Keistimewaan taman Putrajaya negri Malaysia hanya terletak dari kerapian para pedagang dan kebersihan, kalau di bandingkan dari objek wisata semuanya di miliki oleh BKB Palembang.
Contoh persamaan  Objek wisata Putra Jaya Negri  Malaysia Dengan Benteng Kuto Besar Palembang : 
1. Salah satu icon Ojek Wisata Putrajaya Malaysia karena ada guba biru milik Istanah Perdana Menteri Malaysia, namun tidak kalah menarik  di BKB juga ada  Musium bersejarah Sultan Mahmud Badaruddin II.
2. Taman  Putra Jaya Malaysia ada jembatan putra Jaya,  BKB  juga ada Jembatan Ampera yang selain unik juga sarat dengan sejarah.
3. Taman putra jaya  Malaysia ada Masjid Pink, wow tidak tanggung-tanggung  BKB ada Masjid Agung, tugu perjuangan serta bundaran Air mancur. 
4. Jusetru keistimewaan BKB di banding Taman putra jaya, di BKB ada kuliner terapung yang  menjadi ciri khas BKB sehingga menarik para wisatawan luar negri maupun dalam negri berlomba-lomba untuk berkunjung kesana sedangkan di taman Putrajaya Malaysia tidak memiliki itu.


Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain. 

 Jadi untuk menjadikan BKB menjadi tempat kreasi, Pemerintah terlih dahulu harus benahi para pedagang yang semeraut dan parkir yang lalu lalang, jika semua itu tidak di olah dan ditertipkan maka BKB selamanya akan jalan di tempat dan akan menjadi cerita legendaris pariwisata Sumsel yang terpendam.


Apayang di miliki Putra Jaya sama persis dengan apa yang kita miliki yakni BKB. Yang menjadi pertanyaan kenapa BKB yang memiliki pasilitas dan objek wisata lebih dari pada apa yang di miliki Putra Jaya, kok tidak bisa menjadi icon dan daya tarik wisatawan seperti putra jaya? Jawabnya satu kerapian pedagang dan kebersihan serta parkir yang harus di realokasikan.

  Palembang atau Sumsel juara umum pariwisata dan budaya, jika kita  ingin tetap mempertahankan juara umum pariwisata tersebut, maka pemerintah harus pekah Terhadap kebersihan dan kerapian objek- objek wisata yang ada, sebab media sosial saat ini memiliki pengaruh besar terhadap kualitas Objek wisata itu sendiri.
  Jika tempatnya jorok, pedagang kaki lima dimana-mana, parkir kendaraan sana sini bagai mana para pengunjung mau Selvi dan mempromosikan objek wisata itu sendiri yang ada malahan menjadi bahan olok-olokan di Facebook, Instagram dan lain-lain. Hal ini sepele namun bisa mematikan citra objek wisata itu sendiri dengan adanya olokan tersebut wisatawan jadi malas untuk datang berkunjung, Efek Media adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Menurut Donald F. Robert (Schramm dan Roberts: 1990. Momen Asean games kemarin seharusnya sudah membuat kita membuka mata untuk menjaga objek-objek wisata tersebut sehingga dapat semakin berkembang dan tersohor menjadi tujuan wisata internasional, andai BKB menjadi terkenal dan menjadi tujuan wisata internasional yang bangga to kita sendiri sebagai masyarakat. Majunya suatu pariwisata akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. 


manfaat pariwisata adalah sebagai berikut:
Meningkatnya kesempatan berusaha bagi penduduk atau masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.

Sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja yang dapat meningkat kan pendapatan dan kesejahteraan penduduk.

Pendapatan negara meningkat berupa pajak baik dari para wisatawan yang datang maupun pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, serta keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.

Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisata, masyarakat senantiasa menjaga keutuhan dan kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah, maupun budaya-budaya tradisional masyarakat.

Menurut Dixion etal (2013) menjelaskan dalam konsep dampak ekonomi, masyarakat lokal dapat memperoleh keuntungan jika pengeluaran dari non-lokal warga dimasukkan sebagai tambahan ke dalam ekonomi lokal. Sedangkan dalam teorinya Brandano (2013)memaparkan terdapat hubungan positif antara pariwisata dengan pertumbuhan perekonomian di suatu Negara baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perekonomian internasional dapat maju jika pariwisata dikembangkan.

No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

Hikma Yudisium Daring (Online) Menjadi Kebanggan Orangtua

Akibat Covid-19 atau yang sering kita sebut Corona membuat sebagain orang merasa kecewa, karena Gordon yang menjadi kebanggaan seharusnya di...