Alkisah.....disuatu kerajaan Antaberata hiduplah sepasang suami istri dengan di karuniai 2 orang putra, saat makan malam sang istri bilang.
" yah....besok anak kedua kita ulang tahun lo ya ", cetusnya kepada sang suami.
Dengan pasrah sang suami membalas kata -kata istrinya sembari menciup jidat anaknya yang kedua. " wah tidak terasa ya sayang usiamu kini semakin bertambah" serunyalirih.
Mendengerkan ucapan kedua orangtuanya sang anakpun dengan riang berkata..
" horee..adik ulang tahun..." yah adik mau minta di beliin roti (kue ulang tahun)." seruhnya sembari senyum-senyum.
Sembari bercanda ria akhirnya keluarga kecil tersebut mengahiri santab malamnya, diiringi dengan kebahagian hingga akhirnya waktu sudah menunjuka pukul 22:00 waktu bagian ngantuk sehingga satu persatu keluarga tersebut terlelap dalam mimpinya. Diselah istirahatnya sang suamipun meminta pendapat pada sang istri.
" buk.. Saat ini pekerjaan ayah semakin menurun hasilnya, apakah sebaiknya ayah mencari usaha lain atau gimana..? " tanya lelaki yang ternyata sehari-harinya menjual koran ini kepada sang istri.
" yang sabar yah...mungkin ini ujian bagi kita, kan selama ini sesulit apapun, walau makan nasi dan garam ayah tidak pernah mengeluh seperti ini" imbuh sangistri coba menginggatkan.
" tapi buk...akhir-akhir ini bedah, apa lagi besok anak kita ulang tahun pamungkin ayah bisa belikan kuenya" ujar suami dengan nada sedih.
" insyak Allah yah..tuhan itu pasti ada kok. Yang penting ayah jangan menyerah yakinlah tuhan tidak pernah memberikan suatu cobaan diluar kemampuan umatnya. Jadi kita harus yakin saja yah" kata istrinya mencoba memberi semangat kepada sangsuami.
Waktu kian berlalu hingga pukul sudah menunjukan pukul 09:00 waktunyakerja sang suami berpamitan untuk bekerja seperti biasanya.
" nak ayah pergi kerja duluya" kata sangsuami kepada anak-anaknya.
" ia ayah ...jangan lupa kado adik ya yah" seruh anaknya.
Waktu bergulir detik berganti menit, pagi berlalu menjadi soreh saatnya lelaki tersebut pulang. Dengan waja layu di sepanjang jalan ia berfikir bagai mana mau bilang sama anak-anaknya yang sudah pasti menanti kado ulang tahunya, dengan berat hati bermodalkan uang sisa ongkos akhirnya ia putuskan karna tidak membeli roti akhirnya ia belikan permen.
Setiba dirumah anak-anaknya menyambut dengan riang kedatangan ayahnya pulang dari kerja. " horeee...ayah pulang...ayah...pulang" seruh mereka dengan riang sembari memburu ke pelukan sang ayah.
Dengan berat hati dari saku jaketnya sang ayah mengulurkan dua buah permen lollipop, walau demikian ke dua anaknya menyambut permen tersebut dengan riang gembira.(Tamat)
Dari kisah diatas dapat kita simpulkan
- ternyata semua keinginan kita, tidak semuanya dapat terbelih, karena rizki, jodoh dan maut sudah ada yang atur.
- Setiap manusia sangat membutukan orang lain, baik untuk berbagi suka maupun duka. Oleh karena itulah kita harus ingat kita tidak akan bisa hidup seorang diri tanpa adanya orang lain.
- sipat manusia tergantung dari apa yang di ajarkan orang tua sedari kecil, kenapa demikian jika seoarang anak didik utuk hal-hal yang sederhana meskipun roti yang di inginkan namun diganti denga sebuah permen, kalau anaknya diajari mudah menerima baginya tidak masalah itu permen ataupun roti yang ia impikan.
Wasalam
" yah....besok anak kedua kita ulang tahun lo ya ", cetusnya kepada sang suami.
Dengan pasrah sang suami membalas kata -kata istrinya sembari menciup jidat anaknya yang kedua. " wah tidak terasa ya sayang usiamu kini semakin bertambah" serunyalirih.
Mendengerkan ucapan kedua orangtuanya sang anakpun dengan riang berkata..
" horee..adik ulang tahun..." yah adik mau minta di beliin roti (kue ulang tahun)." seruhnya sembari senyum-senyum.
Sembari bercanda ria akhirnya keluarga kecil tersebut mengahiri santab malamnya, diiringi dengan kebahagian hingga akhirnya waktu sudah menunjuka pukul 22:00 waktu bagian ngantuk sehingga satu persatu keluarga tersebut terlelap dalam mimpinya. Diselah istirahatnya sang suamipun meminta pendapat pada sang istri.
" buk.. Saat ini pekerjaan ayah semakin menurun hasilnya, apakah sebaiknya ayah mencari usaha lain atau gimana..? " tanya lelaki yang ternyata sehari-harinya menjual koran ini kepada sang istri.
" yang sabar yah...mungkin ini ujian bagi kita, kan selama ini sesulit apapun, walau makan nasi dan garam ayah tidak pernah mengeluh seperti ini" imbuh sangistri coba menginggatkan.
" tapi buk...akhir-akhir ini bedah, apa lagi besok anak kita ulang tahun pamungkin ayah bisa belikan kuenya" ujar suami dengan nada sedih.
" insyak Allah yah..tuhan itu pasti ada kok. Yang penting ayah jangan menyerah yakinlah tuhan tidak pernah memberikan suatu cobaan diluar kemampuan umatnya. Jadi kita harus yakin saja yah" kata istrinya mencoba memberi semangat kepada sangsuami.
Waktu kian berlalu hingga pukul sudah menunjukan pukul 09:00 waktunyakerja sang suami berpamitan untuk bekerja seperti biasanya.
" nak ayah pergi kerja duluya" kata sangsuami kepada anak-anaknya.
" ia ayah ...jangan lupa kado adik ya yah" seruh anaknya.
Waktu bergulir detik berganti menit, pagi berlalu menjadi soreh saatnya lelaki tersebut pulang. Dengan waja layu di sepanjang jalan ia berfikir bagai mana mau bilang sama anak-anaknya yang sudah pasti menanti kado ulang tahunya, dengan berat hati bermodalkan uang sisa ongkos akhirnya ia putuskan karna tidak membeli roti akhirnya ia belikan permen.
Setiba dirumah anak-anaknya menyambut dengan riang kedatangan ayahnya pulang dari kerja. " horeee...ayah pulang...ayah...pulang" seruh mereka dengan riang sembari memburu ke pelukan sang ayah.
Dengan berat hati dari saku jaketnya sang ayah mengulurkan dua buah permen lollipop, walau demikian ke dua anaknya menyambut permen tersebut dengan riang gembira.(Tamat)
Dari kisah diatas dapat kita simpulkan
- ternyata semua keinginan kita, tidak semuanya dapat terbelih, karena rizki, jodoh dan maut sudah ada yang atur.
- Setiap manusia sangat membutukan orang lain, baik untuk berbagi suka maupun duka. Oleh karena itulah kita harus ingat kita tidak akan bisa hidup seorang diri tanpa adanya orang lain.
- sipat manusia tergantung dari apa yang di ajarkan orang tua sedari kecil, kenapa demikian jika seoarang anak didik utuk hal-hal yang sederhana meskipun roti yang di inginkan namun diganti denga sebuah permen, kalau anaknya diajari mudah menerima baginya tidak masalah itu permen ataupun roti yang ia impikan.
Wasalam
No comments:
Post a Comment