Arus Filem Internasional
Hamid Mowlana(1986:76) dalam bukunya, Global Informatioan and World Communication menyebutkan dari hasil survei yang dilakuakan pada tahun 1989 tergambar adanya arus informasi global melalui berbagai media tanpa terkecuali dalam perfileman internasioanl sebagai kecendrungan umum , menunjukan bahwa dua negara Asia berada pada posisi teratas dalam produksi Filem panjang, yaitu Negara Jepang dan India yang masing-masing memproduksi filem lebih 400 judul setiap tahun. Sedangkan untuk negara Italia, Amerika Serikat, dan Rusia masing-masing membuat filem sebanyak 250-300 judul pertahun. Prancis, Korea Selatan, Hongkong, Yunani, dan Spayol 200 judul pertahun. Diperkirakan total produksi global filem panjang mencapai 3.400-3.900 buah pertahun.
Anandhi (Balika Vadhu), jumlah episode 2.136 14 Maret 2016
Pertukaran intraragional melalui filem di asia menunjukan arti penting bagi etnik minoritas imigran yang tinggal di beberapa kawasan asia , khalayak minoritas seperti cina dan india yang tinggal Di Malayasia 54 % kebanyakan menonton filem negaranya di bioskop-bioskop Malaysia, ini membuktikan bahwa lintas pertukaran arus informasi perfileman terjadi dinegara tersebut.
Isi Filem Dan Vedio
Pada umumnya, konten atau isi filem dan video tergolong konten cerita ,yang didominasi oleh konten yang bersifat fiksi , sedangkan konten faksi (kisahnyata) hanya sedikit. Cerita remaja seperti roman atau percintaan merupakan tema yang mendominasi disusul action , pertualangan, hiburan, dan musik. Salah satunya filem atau video yang di produksi oleh Amerika dan Eropa memiliki konten yang populer baik fiksi maupun faksi, hanya saja secara teknis pengarapannya terkadang disisipi dengan rekayasa teknologi. Konten yang melulu bersifat murni fiksi ilmu pengetahuan merupakan cirikhas filem dan vedio yang dihasilkan Amerika di samping cirilainya lebih menonjolkan gaya hidup konsumeris-kapitalis , kemewahan , foya-foya,mabuk-mabuk, rokok, seks, perjudian , kekerasan dan kriminal.
Ciri konten filem dan vedio semacam itu tampaknya dipicu oleh nilai -nilai kebebasan yang diagung-agungkan dalm budaya Amerika khususnya kebebasan berekpresi. Gaya pengarapan semacam ini juga banyak dipengaruhi oleh nilai -nilai kebebasan yang dilandaskan pada nilai hak asasi manusia , sedangkan aspek gaya hidup konsumeris -kapitalis yang diwakili dengan sajian gaya hidup penuh kemewahan dan poya -poya serta seks hingga perjudian , kekerasan , dan kriminal dapat di maknai sebagai cermin dari perspektif kapitalis yang lebih menjurus pada gaya hidup hedonis.
Kuatnya penonjolan ciri-ciri tersebut oleh sejumlah pengamat kebudayaan merupakan cermin dari Amerikanisme dalam industri kebudayaan Amerika yang pada akhirnya mendapt serapan kuat ditengah pasar gelobal. Tidak jarang produser filem dan video di negara lain memproduksi filem dan video yang sama dengan alasan komersil, Kecendrungan seperti inilah disebut sebagai Amerika Industri filem dan vedio. Sedangkan konten filem dan video negra lain diluar Amerika lebih menonjolkan ciri-ciri yang bersifat nilai-nilai budayalokal tradisional di samping gaya hidup pop juga tak ditingalkan.
Para pakar komunikasi yang mengamati konten gaya hidup pop dalam filem dan video yang diproduksi oleh negara luar Amerika menyebutkan hal itu sebagai efek halo dari ciri budaya Amerikanisme, sedangkan pakar lain menyebutkan sebagai Amerikanisasi dalam industri kebudayaan.
No comments:
Post a Comment